Jadwal Sholat

Berani Mengambil yang Benar


   Salam bahagia untukmu shahabatku. Semoga detik perjalanan sang waktu terus membawa kita menuju stasiun-stasiun kebahagiaan. Setiap halte  yang telah kita singgahi semakin menguatkan keyakinan, menempuh kehidupan penuh keberanian. Menggapai bintang keberhasilan yang kita nantikan.
Izinkan aku berbagi di ruang mulia ini. Suatu perasaan penyadaran diri tentang kesiapan pemahaman seorang manusia untuk menjadi pribadi yang positif.
Mungkin pernah dalam karir yang sedang kau ukir dihadang tantangan untuk menjadikanmu lebih besar dan jauh bijaksana dari sebelumnya. Namun, ada pergolakan di sana. Selimut keraguan menutupi keberanianmu untuk melangkah. Beratnya langkahmu karena ketakutan menciptakan kesalahan. Tidak bergeraknya karir dan perjuangan disebabkan keinginan menjauh dari malu. Engkau merasa malu jika melakukan kesalahan.
Bisa jadi juga dalam pembangunan hubungan. Engkau merasa kehadiranmu di suatu komunitas akan menjadi beban bagi mereka. Amanah sebagi pimpinan engkau tolak, karena khawatir akan meruntuhkan organisasi itu. Sungguh besar rasa takutmu. Engkau menganggap, orang yang kamu kasihi akan menderita dan sedih jika berdamping denganmu. Mungkin juga engkau berfikir, keberadaanmu pengecil rezeki ayah dan ibumu. Sehingga engkau merasa lari dari kehidupan mereka, atau mungkin keputusan bunuh diri itu jalan keluarnya.
Sahabatku yang hebat…
Mari kita renungkan kembali. Pada kemungkinan-kemungkinan itu, Allah lahirkan keturunan darinya yang bernama dualitas. Ia selalu lahir berdua. Kembaran yang tak akan bisa dipisahkan. Sukses-Gagal, Siang-Malam, Salah-Benar, Sedih-Bahagia, Jatuh-bangkit dan suadaranya yang lain. Kecerdasan hati untuk memerah hasil positif dari dua keadaan tersebut menjadi sebuah keharusan bagi kita.
Pahamilah, berhentinya langkah dan tindakanmu disebabkan oleh perasaan takut (menyedihkan, menjatuhkan, mengurangi, dan menderita) itu, telah mengubur kekuatan keberanianmu untuk memantaskanmu (Kebahagiaan, membangun, menambah, menyenangkan, dan menghormati). Oleh karena itu, mari kita ambil keputusan memantaskan diri menjadi pribadi-pribadi yang “bisa”. Bisa membahagiakan, membangun, mendidik, mensejahterakan, mengkayakan, memajukan, mengembangkan, dan menghebatkan.
Selama jurusan perjalanan yang kita pilih adalah Jalur Ketuhanan, maka kita pasti akan ditolongNya. Pak Mario Teguh dalam salah satu quote nya memberi pandangannya ; Jalan-jalan kebaikan itu adalah jalan-jalan Tuhan. Barang siapa berjalan dengannya maka sebenarnya dia sedang berjalan dengan Tuhan.
Bukankah ada janji Alloh dalam Al qur’an :
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40)
“Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul- Nya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hadid : 25)
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)
Wahai sahabat…
Kita terlahir sebagai manusia terbaik
 “Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah…” (QS. Ali Imran 110).
Dan sebaik-baiknya manusia yang memberi manfaat kepada sesama
Tatkala engkau takut bertindak karena takut salah, maka engkau telah mengabaikan kesempatan melakukan benar. Maka pastikanlah kita memihak kepada peluang dan tindakan yang benar, baik, selamat, sukses dan bahagia.

0 komentar:

Followers

 

Islam itu Indah dan Menentramkan

Ingatlah 5 sebelum datangnya 5 yakni: 1). Kehidupanmu sebelum datang matimu 2). Kesehatanmu sebelum datang sakitmu 3). Waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu 4). Masa mudamu sebelum datang masa luangmu 5). Kekayaanmu sebelum datang kemiskinanmu

by Moslem Power andyrcm