Jadwal Sholat

Mengapa membaca Al Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?

Mengapa membaca al qur'an?

     Why do we read quran, even when we do not understand even a single arabic word? Sebuah tulisan indah yang amat menyentuh hati yang saya coba terjemahkan dengan judul di atas: Mengapa membaca al Qur’an ketika kita tak mengerti artinya?
Alkisah, hiduplah seorang muslim tua bersama seorang cucunya di sebuah pegunungan di bagian timur Kentucky, Amerika. Sang kakek biasa membaca Qur’an selepas sholat shubuh setiap hari. Sang cucu berusaha meniru setiap tingkah laku kakeknya.
Suatu hari, ia bertanya: “Kek! Aku berusaha membaca Qur’an seperti dirimu tetapi aku tidak mengerti isinya. Jikapun ada sedikit yang kupahami, ia akan terlupakan setiap kali aku menutup kitab itu. Lalu, apa gunanya aku membacanya?”
Dengan perlahan sang kakek membalikkan badan dan berhenti dari memasukkan batu bara ke dalam tungku pemasak. Ia menjawab: “Ambillah keranjang ini, bawalah ke sungai di bawah sana dan bawakan untukku sekeranjang air!”
Sang cucu membawa keranjang hitam penuh jelaga batu bara tersebut ke sungai dan mengambil air. Namun air itu telah habis menetes sebelum sampai ke rumah. Sang kakek tertawa dan meminta sang cucu agar mencobanya sekali lagi: “Mungkin engkau harus lebih cepat membawa airnya kemari.”
Sang cucu berusaha berlari, namun tetap saja air itu lebih cepat keluar dari keranjang sebelum sampai ke rumah. Dengan terengah-engah ia pun mengatakan kepada sang kakek bahwa tidak mungkin mengambil air dengan keranjang. Sebagai gantinya ia akan mengambil air dengan ember.
“Aku tidak perlu satu ember air, yang kuinginkan adalah sekeranjang air!” jawab sang kakek. “Kau saja yang kurang berusaha lebih keras,” timpal sang kakek sambil menyuruhnya mengambil air sekali lagi. Sang kakek pun pergi ke luar rumah untuk melihat usaha sang cucu.
Kali ini sang cucu sangat yakin bahwa tidak mungkin membawa air menggunakan keranjang. Namun ia berusaha memperlihatkan kepada sang kakek bahwa secepat apapun ia berlari, air itu akan habis keluar dari keranjang sebelum ia sampai ke rumah. Kejadian yang sama berulang. Sang cucu sampai kepada kakeknya dengan keranjang kosong. “Lihatlah Kek! Tidak ada gunanya membawa air dengan keranjang.” katanya.
“Jadi, kau pikir tidak ada gunanya?”, sang kakek balik bertanya. “Lihatlah keranjang itu!” pinta sang kakek.
Ketika sang cucu memperhatikan keranjang itu sadarlah ia bahwa kini keranjang hitam itu telah bersih dari jelaga, baik bagian luar maupun dalamnya, dan terlihat seperti keranjang baru.
“Cucuku, demikianlah yang terjadi ketika engkau membaca al Qur’an. Engkau mungkin tidak mengerti atau tidak bisa mengingat apa yang engkau baca darinya. Namun ketika engkau membacanya, engkau akan dibersihkan dan mengalami perubahan, luar maupun dalam. Itulah kekuasaan dan nikmat Allah kepada kita!”
Leia Mais

Mengapa Doa Tidak Dikabulkan?

Print This Post
Ketika doa tidak dikabulkan, mengapa?
    Segala puji bagi Alloh SWT yang senantiasa memberikan anugerah bagi kita sekalian.
Sholawat salam semoga senantiasa tecurah pada baginda Nabi Muhammad SAW.
Islam sedah mengajarkan kepada kita semua agar senantiasa berdo`a kepada Alloh SWT,
Bahkan dalam sebuah Hadits bersabda ;
Berdo`a Itu Ibadah
(HR.AbuDaud dari An-Nu`man bin basyir r.a Kitab Al-Adzkar Hal 345)
Firman Allah SWT ;
“Dan Tuhanmu berfirman : Berdo`alah kepada-KU niscaya akan aku kabulkan.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku mereka akan masuk neraka jahanam dengan penuh kehinaan “ (Q.S. Al-Mu`min:60)
Ayat di ataas sangat jelas, bahwa Alloh SWT yang Maha Mendengar akan mengabulkan
Do`a hamba-Nya. Namun dalam kenyataannya, masih sering kita mendengar keluhan dari banyak saudara kita, “setiap hari aku menengadahkan tangan memohan kepada Alloh SWT,
Tetapi apa yang dimintanya tidak kunjung di jawab”. Timbul pertanyaan “Mengapa permohonan kita itu masih belum di kabulkan oleh Alloh SWT ?”
Untuk mengetahui kendala-kendaladi kabulkannya do`a tersebut, berikut nasehat seorang Syekh Imam Ibrahim bin Adam’ yang di tukil dari “Kitab Hayatul Qulub”.
Diriwayatkan oleh ‘Imam Syaqiq Al-Balkhi’, bahwa ketika Imam Ibrahim berjalan ke pasar Basrah (Kota terkenal di Iraq), beliau menerima pertanyaan dari sebagian penduduk “Mengapa nasib kami masih belum berubah, padahal siang dan malam kami selalu berdo`a,  padahal Alloh SWT telah berjanji akan mengabulkan-Nya”.
Syekh Imam Ibrahim bin Adham menjawab dengan tegas: “Wahai penduduk Basyrah ! Hati kalian telah mati pada sepuluh perkara, maka bagaimana mungkin do’a kalian akan dikabulkan.?”
Kemudian beliau menyampaikan sepuluh kendala tersebut, yaitu:
  1. “Kalian mengenal Alloh SWT, tetapi tidak memenuhi hak-Nya.”
  2. “Kalian membaca Al-Quran tapi tidak mengamalkan isi-Nya.”
  3. “Kalian mengaku cinta kepada Rasululloh, tetapi sunah-Nya ditinggalkan,”
  4. “Kalian mengaku memusuhi syetan, tetapi mematuhi dan menyetujuinya.”
  5. “Kalian mengaku ingin masuk surga, tetapi tidak mau beramal untuk [meraih]-nya.”
  6. “Kalian mengaku ingin selamat dari api neraka, tetapi menjerumuskan diri kalian sendiri kedalamnya.”
  7. “Kalian sibuk memeikirkan dan mengurus aib saudara kalian, tetapi tidak melihat aib diri sendiri.”
  8. “Kalian memerintah kepada manusia untuk berbuat baik, tetapi melupakan diri sendiri.”
  9. “Kalian memerintahkan orang lain untuk mengeluarkan zakat, tetapi engkau tidak mengeluarkannya.”
  10. “Kalian ikut menguburkan orang yang meninggal, tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa itu.”
 
http://blog.al-habib.info/id/mengapa-doa-tidak-dikabulkan/
Leia Mais

Episode Cinta di Akhir Hayat Nabi Muhammad SWA


Cinta untuk Nabi Muhammad - Kisah Sahabat Rasulullah
          Berikut ini adalah sepenggal kisah dari episode kehidupan Nabi Muhammad saw yang dinukil dari kitab “Duratun Nashihin”. Kisah ini menggambarkan keadilan Rasulullah dan kecintaan para sahabatnya. Sebuah cinta yang berlandaskan iman dan berbalas surga.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. Bahwa setelah dekat wafat Nabi Muhammad SAW, Beliau memerintahkan Bilal untuk menyerukan shalat kepada manusia. Bilal lalu menyerukan Adzan dan berkumpullah para Sahabat Muhajirin dan Anshar ke Masjid Rasulullah SAW. Beliau mengerjakan shalat dua rakaat ringan bersama para sahabat. Kemudian naik mimbar, memuji dan menyebut keagungan Allah SWT.
Beliau berkhutbah dengan sebuah khutbah yang dalam, hati menjadi takut karenanya, dan air mata bercucuran karenanya.
Kemudian Beliau bersabda: “Wahai sekalian muslimin, sesungguhnya aku adalah seorang Nabi kepada kamu, pemberi nasihat dan berda’wah kepada Allah SWT dengan seijinNya. Dan aku berlaku kepadamu sebagai seorang saudara yang menyayangi dan sekaligus sebagai ayah yang belas kasih. Barang siapa diantara kamu yang mempunyai suatu penganiayaan pada diriku, maka hendaklah dia berdiri dan membalas kepadaku sebelum datang balas membalas di hari kiamat.”
Tidak ada seorangpun yang berdiri menghadapnya, sehingga Beliau bersabda demikian kedua kali dan ketiga kalinya. Barulah berdiri seorang laki-laki bernama Akasyah bin Muhshin.
Berdirilah dia di depan Nabi Muhammad SAW dan berkata: “Demi Ayah dan Ibuku sebagai tebusanmu Ya Rasulullah, seandainya engkau tidak mengumumkan kepada kami berkali-kali, tentu aku tidak akan mengajukan sesuatu mengenai itu. Sungguh aku pernah bersamamu di Perang Badar. Saat itu untaku mendahului untamu. Maka turunlan aku dari unta dan mendekatimu agar aku dapat mencium pahamu. Tetapi engkau lalu mengangkat tongkat yang biasa engkau pergunakan untuk memukul unta agar cepat jalannya dan engkau pukul lambungku. Aku tidak tahu apakah itu atas kesengajaan dirimu atau engkau maksudkan untuk memukul untamu ya Rasulullah?”.
Rasulullah bersabda: “Mohon perlindungan kepada Allah hai Akasyah, kalau Rasulullah sengaja memukulmu.”
Bersabda lagi Beliau kepada Bilal: “Hai Bilal, berangkatlah ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku.”
Maka keluarlah Bilal dari Masjid sedang tangannya diatas kepalanya: “Ini adalah Rasulullah, sekarang Beliau memberikan dirinya untuk diqishash.”
Dia mengetuk pintu Fathimah, dan bertanyalah Fathimah: “Siapa yang ada di depan pintu?”
Bilal menjawab: “Aku datang untuk mengambil tongkat Rasulullah”
Fathimah bertanya: “Hai Bilal, apa yang akan diperbuat Ayah dengan tongkat itu?”
Bilal menjawab: “Hai Fathimah, Ayahmu memberikan dirinya untuk di qhisash.”
Fathimah bertanya lagi: “Hai Bilal, siapakah yang sampai hatinya mau membalas pada Rasulullah?”
Lalu Bilal mengambil tongkat itu dan masuklah dia ke Masjid serta memberikan tongkat itu kepada Rasulullah, sedang Rasul kemudian menyerahkannya kepada Akasyah.
Ketika Abu Bakar dan Umar ra. memandangnya, maka berdirilah mereka berdua dan berkata: “Hai Akasyah, aku masih berada didepanmu, maka balaslah kami dan janganlah engkau membalas kepada Nabi Muhammad SAW.”
Bersabdalah Rasulullah SAW: “Duduklah engkau berdua, Allah telah mengetahui kedudukanmu.”
Berdiri pula Ali ra. dan berkatalah dia: “Hai Akasyah, aku masih hidup di depan Nabi Muhammad SAW. Tidak akan aku sampai hati kalau engkau membalas Rasulullah SAW. Ini punggungku dan perutku, balaslah aku dengan tanganmu dan deralah aku dengan tanganmu.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hai Ali, Allah telah mengetahui kedudukan dan niatmu.”
Berdiri pula Hasan dan Husain, dan mereka berkata: “Hai Akasyah, bukankan engkau mengenal kami berdua. Kami adalah dua orang cucu Rasulullah. Membalas kepada kami adalah sama seperti membalas kepada Rasulullah.”
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Duduklah engkau berdua wahai penyejuk mataku.”
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda: “Hai Akasyah, pukullah kalau engkau mau memukul.”
Akasyah berkata: “Ya Rasulullah, engkau memukulku dahulu dalam keadaan aku tidak terhalang pakaianku.”
Lalu Rasulullah menyingkapkan pakaiaannya, dan berteriaklah orang-orang Islam yang hadir seraya menangis.
Ketika melihat putihnya jasad Rasulullah, Akasyah menubruknya dan mencium punggungnya.
Berkatalah dia: “Nyawaku sebagai tebusanmu ya Rasulullah, siapakah yang akan sampai hati untuk membalasmu ya Rasulullah. Aku melakukannya hanya mengharapkan agar tubuhku dapat menyentuh jasadmu yang mulia, dan Allah akan memelihara aku berkat kehormatanmu dari neraka.”
Bersabdalah Nabi Muhammad SAW: “Ingat, barang siapa yang ingin melihat penghuni surga maka hendaklah dia melihat orang ini.
Semua orang Islam yang hadir berdiri, dan mencium antara kedua mata Akasyah seraya berkata: “Beruntung sekali engkau, engkau berhasil mendapatkan derajat yang tinggi dan berkawan dengan Nabi Muhammad SAW di surga.


Sumber red :http://blog.al-habib.info/id/episode-cinta-nabi-muhammad-wafat/
Leia Mais

Cinta Membawa Ke Syurga



Seorang Arab badwi bertemu Rasulullah s.a.w dan bertanya, "Bilakan akan berlaku kiamat ya Rasulullah?" Rasulullah s.a.w tidak menjawab, sebaliknya menyoalnya semula,"Apakah yang engkau sediakan untuk menghadapinya?"

Orang Badwi itu menjawab,"Aku tidak menyediakannya dengan banyak mendirikan solat dan berpuasa tetapi aku menyediakannya dengan hati yang amat mencitaimu."

Mendengar jawapan orang Badwi itu, Rasulullah s.a.w terus bersabda yang bermaksud : "Seseorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya di akhirat kelak."(Mutaffaq 'alaih)


Alangkah bertuahnya jika cinta kita benar, betul dan tepat...kita akan sentiasa bersama kebenaran dan akan bersama dengan cinta itu di syurga nanti. Sebaliknya, alangkah malangnya jika kita salah meletakkan cinta, kita akan bersamanya di neraka!


Itulah cinta sebenar. InsyaAllah, orang Badwi yang mencintai Rasulullah s.a.w itu akan bersama Rasulullah s.a.w di syurga. Kita akan sentiasa bersama dengan orang yang kita cintai semasa di dunia di akhirat nanti. Itulah kepastian yang diberikan oleh Rasulullah s.a.w sendiri. Sesungguhnya, mencintai Rasulullah ertinya mencintai Allah . FirmanNya yang bermaksud: "Sesiapa yang mencintai Allah, maka ikutlah aku." (surah Ali Imran 3:31)

Sahl bin Abdullah berkata,"tanda cintakan Allah adalah cintakan Al-quran, tanda cintakan Al-Quran cintakan Nabi s.a.w, tanda cintakan Nabi s.a.w adalah cintakan sunnah Baginda, tanda cintakan sunnah Rasul adalah cintakan Akhirat, tanda cintakan akhirat adalah Tidak mencintai Diri Sendiri, tanda tidak mencintai diri sendiri adalah membenci Dunia, dan tanda benci dunia adalah tidak mengambil daripada dunia melainkan kadar yang mencukupi untuk sara hidup."
Leia Mais

Nasyid Renungan

Perhatian : Untuk Melihat Clip Nasyid klik off terlebih dahulu Musik live backsound di kanan atas anda.




Kudamba Keampunanmu :






iktiraf, doa taubat :







Terima kasih Wahai Tuhanku :


Leia Mais

♥..*** Munajat Cinta ***..♥


Ya Allah..Aku mohon kepada-Mu, cinta-Mu...!
Cinta siapa saja yang mencintai-Mu...
Cinta apa saja yang mendekatkanku kepada cinta-Mu...
Jadikanlah cinta-Mu lebih berharga bagiku..

Daripada air dingin bagi orang yang kehausan.

Yaa Allah...
Hidupkan aku dengan kehangatan cinta-Mu...
Matikan aku dengan kelembutan cinta-Mu...
Bangkitkan aku dengan kekuatan cinta-Mu..
Cintaku pada-Mu, masih tetap menunggu cinta-Mu...

Yaa Ilahi..
Jikalau cintaku Kau ciptakan untuk dia,
Tabahkan hatinya...
Teguhkan imannya...
Tegarkan penantiannya...

Yaa Rabbi....
Jikalau hatiku Kau ciptakan untuk dia,
Penuhi hatinya dengan kasih-Mu...
Terangi langkahnya dengan cahaya-Mu...
Temani dia dalam kesepian dan kesendirian...

Yaa Rabbi...
Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya...
Resapkan rinduku pada rindunya...
Mekarkan cintaku bersama cintanya...
Satukan hidupku dan hidupnya...
Dalam cinta-Mu...
Sebab....
Cintaku padanya, dari-Mu.
Cintaku padanya, oleh-Mu.
Cintaku padanya, untuk-Mu.
Cintaku padanya, kerana-Mu.
Leia Mais

MUSLIMAH !!! AWAS !!!!!! 13 AURAT MU YG WAJIB DI JAGA

 
 
1. Bulu kening - Menurut Bukhari, Rasullulah melaknati perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening - Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2. Kaki memakai gelang berloceng - Dan janganlah mereka (perempuan) menghentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan - Petikan dari S ura h An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah.

3. Wangian - Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang - Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4. Dada - Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka - Petikan dari S ura h An-Nur Ayat 31.

5. Gigi - Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya - Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher - Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan - Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja - Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.

8. Tangan - Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya - Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.

9. Mata - Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya - Petikan dari S ura h An Nur Ayat 31.

Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10. Mulut (suara) - Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik - Petikan dari S ura h Al Ahzab Ayat 32.

Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi - Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.

11. Kemaluan - Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka - Petikan dari S ura h An Nur Ayat 31.

Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya - Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar.

Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah - Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12. Pakaian - Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti - Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, An Nasaii dan Ibn Majah.

Petikan dari Surah Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah diken ali Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.

Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

13. Rambut - Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

...........................................................................................
Leia Mais

Rahasia & Kelebihan pada Senyuman

           Assalamualaikum semua rakan2 kue.Hari nie nk kongsi 1 fakta mengenai Senyuman.Harap pasni kalian akan sentiasa tersenyum sokmo.

1. Para saintis mendapati senyum dan ketawa merupakan satu senaman berbentuk jogging dalaman di mana dapat merangsang seluruh tubuh dan mampu memberi manfaat berguna kepada sistem saraf otak dan juga hormon-hormon.

2. Pengkaji dan pengamal barat percaya dengan memulakan hari dengan senyuman bukan sahaja berupayamenceriakan hidup anda tetapi memberi banyak kebaikan kepada kesihatan. Apabila kita tersenyum, badan turut 'tersenyum' dan menganggap kita gembira. Kajian menunjukkan senyuman memperlahankan aliran darah yang melalui sinus ke otak.

3. Apabila darah yang 'sudah sejuk' ini sampai ke hipotalamus (bahagian yang mengawal suhu badan dan emosi) ia menghasilkan kesan 'gembira'. Selain itu, apabila kita tersenyum, kita hanya menggunakan 17 otot muka berbanding 43 ketika mengerutkan dahi.

4. Senyuman bukan sekadar reaksi gerak muka, tetapi turut mempunyai kaitan dengan penghasilan endorphin dalam otak yang mengurangkan kesakitan fizikal dan emosi menjadikan seseorang itu rasa lebih selesa dengan diri sendiri.

5. Kajian menunjukkan individu yang ketawa 100 kali dalam tempoh 24 jam mendapat manfaat kardiovaskular sama seperti bersenam 10 minit. Hal ini terjadi kerana apabila kita ketawa, tekanan darah dan kadar dengupan jantung meningkat. Kemudian kedua-dua kadar ini akan turun iaitu lebih rendah daripada paras sebelum anda ketawa.

6. Anda juga perlu sedar bahawa kanak-kanak lebih banyak ketawa dari orang dewasa. Kanak-kanak berumur antara empat hingga enam tahun ketawa 400 kali sehari berbanding hanya 15 kali sehari di kalangan orang dewasa. Jesteru tidak hairan jika orang dewasa lebih mudah diserang penyakit serta mengalami masalah tekanan dan kemurungan.

7. Kajian yang dibuat oleh sekumpulan saintis dari Universiti Pusat Perubatan California menjelaskan terdapat dua jenis 'stress' iaitu stress yang baik dan stress yang tidak baik. Senyum dan ketawa dikategorikan sebagai stress yang baik. Stress yang tidak baik akan memberi tekanan kepada sistem ketahanan badan.

8. Dalam kajian di atas, dua kumpulan orang dewasa telah digunakan sebagai eksperimen. Kumpulan pertama dipertontonkan cerita-cerita lucu manakala kumpulan kedua diletakkan disebuah bilik tanpa berbuat apa-apa. Sampel darah diambil 10 minit sebelum dan selepas kajian dibuat. Dari keputusan sampel darah tersebut, kumpulan pertama didapati peningkatan hormon semakin baik seperti hormon 'endorphins' dan hormon 'neurotransmitters' dan penurunan tahap hormon stress 'cortisol' dan 'adrenaline' .

9. Ketika kita ketawa, sel pembunuh tumor dan virus semulajadi dalam badan akan bertambah selaras dengan pertambahan Gamma-inteferon (protein melawan penyakit), sel T (yang penting untuk sistem pertahanan badan) dan sel B (yang menghasilkan antibodi melawan penyakit).

10. Senyuman juga mampu merendahkan tekanan darah, menambah kemasukan oksigen dalam darah dan ini secara tidak langsung merangsang proses penyembuhan. Banyak kajian terbukti bahawa tekanan emosi seperti kemurungan, kemarahan atau keresahan mempunyai kaitan dengan sakit jantung.

11. Senyuman yang diakhiri dengan ketawa mengaktifkan kimia badan dan secara tidak langsung merendahkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, strok, atritis dan ulser. Pusat Perubatan Universiti Maryland menjalankan kajian ke atas 300 responden dan mendapati 40 peratus orang yang mengidap penyakit jantung kurang ketawa berbanding orang yang sihat.

12. Senyuman dan ketawa antara senaman yang baik kerana ia membabitkan diafragma, abdomen, sistem pernafasan, muka, kaki dan otot belakang badan. Ketawa 'mengurut' organ dalam abdomen dan menguatkan otot abdomen, merangsang kedua-dua belah otak dan meningkatkan keupayaan untuk belajar. Ia melegakan ketegangan otot dan tekanan psikologi; membuatkan otak lebih peka serta bersedia menerima maklumat baru.

13. Ketawa juga dikatakan mampu memperbaiki fungsi usus, sekali gus meningkatkan pencernaan dan penyerapan nutrient dalam badan. Ada juga yang percaya ketawa boleh membakar kalori seperti kita bersenam beberapa minit.

14. Selain memberi pelbagai kebaikan kepada tubuh, dalam ajaran Islam sendiri mengatakan senyum itu satu sedekah. Senyum mampu menjadi penawar pada penyakit rohani yang kronik. Senyum tidak perlu modal, sekelumit rasa ikhlas yang bisa memaniskan senyuman itu. Senyuman yang dilemparkan mampu menyerikan hari insan lain. Mungkin juga mampu menyejukkan hati yang sedang marah atau mampu juga untuk memulakan sesebuah ikatan.
Leia Mais

Kamar-Kamar di syurga


Rasulullah S.A.W pernah bersabda bahawa di dalam syurga itu terbahagi dalam kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan. Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan terdapat satu hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia.
"Untuk siapa kamar-kamar itu wahai Rasulullah S.A.W?" tanya para sahabat.
"Untuk orang yang mengucapkan dan menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan, dan untuk mereka yang membiasakan puasa serta solat di waktu malam saat manusia lelap dalam mimpinya."
"Siapa yang bertemu temannya lalu memberi salam, dengan begitu ia bererti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu bererti termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang solat Isya' dan Subuh secara berjemaah, dengan begitu bererti termasuk orang yang solat malam di saat orang-orang sedang tidur lelap." Begitu Nabi menjelaskan sabdanya kepada sahabatnya.


Sumber red : muslimblog
Leia Mais

Burung Dikenal dari Nyanyiannya Manusia Dilihat dari Kata-katanya



Kata-kata penggugah rasa. Kata-kata penyemangat jiwa. Betapa pengaruhnya sebuah kata terhadap rasa dan jiwa seseorang. Kata-kata buruk berdampak negatif dan kata-kata baik membuat diri seseorang akan meresponnya secara positif. Seorang ilmuan Jepang, Dr. Masaru Emoto pun menyimpulkan kalau kata-kata sangat berpengaruh terhadap struktur kristal air. Air akan memiliki struktur mutiara kristal heksagonal yang indah jika dibisikkan kata-kata baik, sopan, penuh cinta dan kasih sayang. Namun apabila ia sering mendengar kata-kata yang buruk, makian dan penuh amarah air itu akan merefleksikan dirinya dengan struktur yang jelek tak karuan.
Manusia pun demikian. Karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air, maka manusia memiliki respon yang sama terhadap kata-kata. Oleh karena itu yuk kita tanamkan pada diri kita, pada orang tua kita, temen-temen kita dan orang lain yang kita kasihi dengan kata-kata yang baik. Penuh cinta dan kasih sayang. Kata-kata penuh motivasi agar senantiasa kita terbiasa meresponnya secara positif.
Itulah sebabnya aku sangat senang memposting kata-kata mutiara dalam bloggku ini. Mudah-mudahan ini bisa menjadikan air dalam diri kita bentuk yang menawan. Kristal heksagonal yang indah sehingga berdampak pada perilaku kita sehari-hari. Semangat terus dalam menjalani hidup. Wish that!
==========================================
Smile is the shortest distance between two people.
Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .
Real power does not hit hard , but straight to the point.
Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras , tetapi tepat sasaran
You have to endure caterpillars if you want to see butterflies. (Antoine De Saint)
Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu.
Only the man who is in the truth is a free man.
Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.
Every dark light is followed by a light morning.
Malam yang gelap selalu diikuti pagi yang tenang.
Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.
Tertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri.
The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.
Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak selalu kecil.
Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan.
To be silent is the biggest art in a conversation.
Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu pembicaraan.
The worst in the business world is the situation of no decision. (Napoleon).
Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan. (Napoleon).
Dig a well before you become thirsty.
Galilah sumur sebelum Anda merasa haus.
Good manners consist of small sacrifices.
Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –pengorbanan kecil.
Ideas are only seeds, to pick the crops needs perspiration.
Gagasan-gagasan hanyalah bibit, menuai hasilnya membutuhkan keringat.
Laziness makes a man so slow that pov erty soon overtake him.
Kemalasan membuat seseorang begitu lamban sehingga kemiskinan segera menyusul.
Those who are able to control their rage can conquer their most serious enemy.
Siapa yang dapat menahan marahnya mampu mengalahkan musuhnya yang paling berbahaya.
Knowledge and skills are tools, the workman is character.
Pengetahuan dan keterampilan adalah alat, yang menentukan sukses adalah tabiat.
A healthy man has a hundred wishes, a sick man has only one.
Orang yang sehat mempunyai seratus keinginan, orang yang sakit hanya punya satu keinginan
A medical doctor makes one healthy, the nature creates the health. (aristoteles)
Seorang dokter menyembuhkan, dan alam yang menciptakan kesehatan. (aristoteles)
The man who says he never has time is the laziest man.(lichtenberg)
Orang yang mengatakan tidak punya waktu adalah orang yang pemalas.(lichterberg)
Politeness is the oil which reduces the friction against each other. (demokritus).
Sopan-santu adalah ibarat minyak yang mengurangi gesekan satu dengan yang lain. (demokritus).
A drop of ink can move a million people to think.
Setetes tinta bisa menggerakan sejuta manusia untuk berfikir.
We can take from our life up to what we put to it.
Apa yang bisa kita dapat dari kehidupan kita tergantung dari apa yang kita masukkan ke situ.
Real power does not hit hard, but straight to the point.
Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras, tetapi tepat sasaran
If you leave everything to your good luck, then you make your life a lottery.
Jika anda mengantungkan diri pada keberuntungan saja, anda membuat hidup anda seperti lotere.
Being careful in judging an opinion is a sign of wisdom.
Kehati-hatian dalam menilai pendapat orang adalah ciri kematangan jiwa.
You recognize birds from their singging, you do people from their talks.
Burung dikenal dari nyanyiannya, manusia dari kata-katanya.
One ounce of prevent is equal to one pound of medicine.
Satu ons pencegahan sama nilainya dengan satu pon obat.
Leia Mais

Maju Tak Gentar, Membela yang Bayar (Nasihat Bagi Para Pengacara)


 
Oleh Ustadz Aris Munandar, S.S., M.A.
Itulah prinsip sebagian orang yang berprofesi sebagai pengacara atau advokat. Jika demikian, bolehkah profesi semisal ini? Halalkah upah yang didapat oleh seorang advokat dari kliennya, jika advokat tersebut menganut prinsip di atas?
Dibolehkan bagi seorang advokat untuk mewakili kliennya di pengadilan dalam memberikan pembelaan dengan sejumlah upah tertentu, dengan syarat:
1. Tidak menolong orang yang salah.
2. Pembelaan yang dilakukan tidak menjadi sebab si klien mengambil sesuatu yang bukan haknya atau menyebabkan orang yang berhak atas sesuatu malah menjadi kehilangan haknya.
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Artinya, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah:2)
Syekh Ali Mahfuzh mengatakan, “Di antara kebiasaan buruk adalah perasaan santai saat berprofesi sebagai pengacara. Sebagian pengacara menangani kasus seorang klien meski dia tidak menguasai duduk permasalahan sebenarnya. Bahkan, banyak pengacara yang menerima permintaan kliennya untuk memberikan advokasi, padahal dia tahu bahwa kliennya tidaklah berada di pihak yang benar. Pengacara ini akhirnya menjadi penyokong orang yang zalim agar bisa terus berbuat kezaliman. Sering kali, para pengacara memberikan pembelaan yang mengada-ada untuk mengalahkan fakta senyatanya. Sehingga, orang yang berhak malah menjadi tidak mendapatkan haknya. Pada akhirnya, para pengacara ini memakan harta orang lain tanpa alasan yang bisa dibenarkan.
Para pengacara ini, dengan santainya, mendorong kliennya untuk mendatangkan para saksi palsu. Kepada kliennya dan para saksi palsu tersebut, mereka (para pengacara ini) membisikkan berbagai trik pemalsuan yang dahulu tidak mereka kenal sama sekali.
Hendaknya, para pengacara yang seperti di atas merasa takut kepada Allah, terutama orang-orang yang mengerti agama di antara mereka. Mereka adalah orang yang paling layak untuk menghindari perbuatan haram ini.
Hendaknya, mereka tidak tertipu dengan dunia. Sesungguhnya, upah yang mereka dapatkan dari klien mereka itu tidak ada apa-apanya dengan kemuliaan agama dan ngerinya berdiri di hadapan Allah saat orang-orang yang dizalimi haknya menuntut orang-orang yang menzaliminya.
Upah dunia yang didapatkan itu tidak ada nilainya dengan dampak negatif tindakan pengacara dengan perangai seperti itu. Dampak negatifnya adalah hilangnya keadilan, hilangnya kehormatan, dan timbulnya akhlak yang tercela.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَعَانَ عَلَى خُصُومَةٍ بِظُلْمٍ – أَوْ يُعِينُ عَلَى ظُلْمٍ – لَمْ يَزَلْ فِى سَخَطِ اللَّهِ حَتَّى يَنْزِعَ
Siapa saja yang membantu salah satu pihak yang bersengketa dengan cara-cara yang tidak benar, maka dia selalu akan berada dalam murka Allah, sampai dia tidak lagi menolong orang tersebut.’ (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim; Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut sahih)
Dari Ummu Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Aku hanyalah manusia biasa. Kalian melaporkan sengketa kepadaku. Boleh jadi, salah satu pihak yang bersengketa tersebut lebih pandai dalam beralasan–sehingga kukira dia berada di pihak yang benar–. Akhirnya, kuputuskan sebagaimana alasan yang kudengar. Maka, siapa saja yang kepadanya kuserahkan sesuatu yang sebenarnya adalah hak saudaranya, maka pada hakikatnya aku memberikan sepotong api neraka kepada orang tersebut.‘ (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya, sebagian orang yang bersengketa itu lebih mengerti dan lebih menguasai argumen yang diperlukan dan cara yang bagus untuk menyampaikannya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya memutuskan setelah menimbang klaim, jawaban klaim, bukti, dan sumpah. Oleh karena itu, boleh jadi putusan yang dihasilkan itu sebenarnya keliru. Dalam kondisi semisal ini, hakim sebenarnya memberikan potongan api neraka kepada pihak yang menang. Artinya, perbuatan ini mengantarkan kepada siksa api neraka.
Dengan bahasa lain, jika–berdasarkan data yang ada–hakim memenangkan pihak yang sebenarnya salah, maka kemenangan yang didapatkan oleh pihak yang dimenangkan adalah suatu hal yang haram, yang akan mengantarkan orang yang mengambilnya ke dalam neraka.
Hadits di atas adalah dalil mengenai berdosanya orang yang berdebat dalam rangka membela klaim-klaim yang tidak benar. Walau di dunia dia berhak atas hal yang dia klaim, namun hal tersebut tetaplah haram sisi Allah. Sehingga, keputusan seorang hakim itu tidaklah mengubah sesuatu yang haram menjadi halal.
Wahai para pengacara, janganlah kalian tolong orang yang zalim agar bisa mewujudkan kezalimannya! Janganlah kalian mau menangani suatu kasus, kecuali setelah kalian mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya! Hendaknya, pembelaan yang kalian berikan adalah pembelaan yang proposional, tanpa ngotot dan tanpa berteriak-teriak.” (Al-Ibda’ fi Madhar Al-Ibtida’, hlm. 26)
Jika dalam menjalankan profesinya, seorang advokat bisa terbebas dari hal-hal terlarang sebagaimana uraian di atas, maka profesi yang dia jalankan adalah pekerjaan yang hukumnya mubah dan upah yang dia dapatkan adalah upah yang halal.
Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan mendasar: bisakah syarat-syarat di atas direalisasikan di dunia nyata?
Leia Mais

Sobat, Kenalilah Dirimu!

 

Oleh Ustadz Muhammad Arifin Baderi, M.A.
Alhamdulillah, shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Saudaraku! Anda pernah mendapat cobaan dihadapkan pada suatu keadaan sulit? Kebingungan mencari pekerjaan, atau tidak mampu membeli sebagian kebutuhan Anda? Kala itu, Anda hanya bisa melamun, berandai-andai dan membayangkan? Tidak jarang Andapun berkata dan berjanji pada diri sendiri: Andai aku mendapat pekerjaan, andai aku memiliki uang banyak…. aku akan berbuat demikian dan demikian….
Bahkan, mungkin tanpa kesulitanpun Anda sering berandai-andai: Andai aku memiliki harta yang lebih banyak. Andai aku memiliki 10 toko, atau perusahaan saya menjadi besar dan go public, saya akan demikian dan demikian…. Andai aku punya waktu luwang, andai aku punya kesempatan …. saya akan demikian dan demikian.

Coba Anda kembali mengingat-ingat pengalaman masa lalu Anda. Saya yakin Anda pernah melakukan hal itu.
Tidak perlu malu saudaraku! Sayapun demikian kok, tidak beda dengan Anda, selalu dibuai oleh “andai, kalau, dan lamunan …..”
Makanya, saya mengajak Anda untuk mengenali jati diri kita masing-masing melalui lamunan dan andaian tersebut. Bila Anda kuasa untuk membuktikan andaian dan lamunan Anda dalam dunia nyata, maka Anda adalah seorang yang benar-benar beriman, tapi sebaliknya,…… na’uzubillah.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
إِنَّ ثَلاَثَةً فِى بَنِى إِسْرَائِيلَ؛ أَبْرَصَ وَأَقْرَعَ وَأَعْمَى. فَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْتَلِيَهُمْ، فَبَعَثَ إِلَيْهِمْ مَلَكًا فَأَتَى الأَبْرَصَ، فَقَالَ: أَىُّ شَىْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: لَوْنٌ حَسَنٌ، وَجِلْدٌ حَسَنٌ، وَيَذْهَبُ عَنِّى الَّذِى قَدْ قَذِرَنِى النَّاسُ. قَالَ: فَمَسَحَهُ، فَذَهَبَ عَنْهُ قَذَرُهُ، وَأُعْطِىَ لَوْنًا حَسَنًا، وَجِلْدًا حَسَنًا. قَالَ: فَأَىُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: الإِبِلُ أَوْ الْبَقَرُ، -شك إسحَاق- فَأُعْطِىَ نَاقَةً عُشَرَاءَ، فَقَالَ: بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا.
قَالَ: فَأَتَى الأَقْرَعَ، فَقَالَ: أَىُّ شَىْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: شَعَرٌ حَسَنٌ، وَيَذْهَبُ عَنِّى هَذَا الَّذِى قَذِرَنِى النَّاسُ. قَالَ: فَمَسَحَهُ، فَذَهَبَ عَنْهُ، وَأُعْطِىَ شَعَرًا حَسَنًا. قَالَ: فَأَىُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: الْبَقَرُ أو الإبل، فَأُعْطِىَ بَقَرَةً حَامِلاً، فَقَالَ: بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا.
قَالَ: فَأَتَى الأَعْمَى، فَقَالَ: أَىُّ شَىْءٍ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: أَنْ يَرُدَّ اللَّهُ إِلَىَّ بَصَرِى، فَأُبْصِرَ بِهِ النَّاسَ . قَالَ: فَمَسَحَهُ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ بَصَرَهُ، قَالَ: فَأَىُّ الْمَالِ أَحَبُّ إِلَيْكَ؟ قَالَ: الْغَنَمُ. فَأُعْطِىَ شَاةً وَالِدًا.
فَأُنْتِجَ هَذَانِ وَوَلَّدَ هَذَا. قَالَ: فَكَانَ لِهَذَا وَادٍ مِنَ الإِبِلِ، وَلِهَذَا وَادٍ مِنَ الْبَقَرِ، وَلِهَذَا وَادٍ مِنَ الْغَنَمِ.
قَالَ: ثُمَّ إِنَّهُ أَتَى الأَبْرَصَ فِى صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ، فَقَالَ: رَجُلٌ مِسْكِينٌ قَدِ انْقَطَعَتْ بِىَ الْحِبَالُ فِى سَفَرِى، فَلاَ بَلاَغَ لِىَ الْيَوْمَ إِلاَّ بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ، أَسْأَلُكَ بِالَّذِى أَعْطَاكَ اللَّوْنَ الْحَسَنَ وَالْجِلْدَ الْحَسَنَ وَالْمَالَ، بَعِيرًا أَتَبَلَّغُ عَلَيْهِ فِى سَفَرِى. فَقَالَ: الْحُقُوقُ كَثِيرَةٌ. فَقَالَ لَهُ: كَأَنِّى أَعْرِفُكَ، أَلَمْ تَكُنْ أَبْرَصَ، يَقْذَرُكَ النَّاسُ فَقِيرًا، فَأَعْطَاكَ اللَّهُ؟ فَقَالَ: إِنَّمَا وَرِثْتُ هَذَا الْمَالَ، كَابِرًا عَنْ كَابِرٍ. فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا، فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ.
قَالَ: وَأَتَى الأَقْرَعَ فِى صُورَتِهِ، فَقَالَ لَهُ مِثْلَ مَا قَالَ لِهَذَا، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَ مَا رَدَّ عَلَى هَذَا، فَقَالَ: إِنْ كُنْتَ كَاذِبًا، فَصَيَّرَكَ اللَّهُ إِلَى مَا كُنْتَ.
قَالَ: وَأَتَى الأَعْمَى فِى صُورَتِهِ وَهَيْئَتِهِ، فَقَالَ: رَجُلٌ مِسْكِينٌ، وَابْنُ سَبِيلٍ انْقَطَعَتْ بِىَ الْحِبَالُ فِى سَفَرِى، فَلاَ بَلاَغَ لِىَ الْيَوْمَ إِلاَّ بِاللَّهِ ثُمَّ بِكَ، أَسْأَلُكَ بِالَّذِى رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِى سَفَرِى. فَقَالَ: قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللَّهُ إِلَىَّ بَصَرِى، فَخُذْ مَا شِئْتَ، وَدَعْ مَا شِئْتَ، فَوَاللَّهِ لاَ أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ شَيْئًا أَخَذْتَهُ لِلَّهِ. فَقَالَ: أَمْسِكْ مَالَكَ، فَإِنَّمَا ابْتُلِيتُمْ، فَقَدْ رُضِىَ عَنْكَ وَسُخِطَ عَلَى صَاحِبَيْكَ.
”Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil; orang pertama menderita penyakit kusta, orang kedua berkepala botak, dan orang ketiga buta. Allah hendak menguji mereka, maka Allahpun mengutus seorang malaikat. Malaikat utusan Allah itupun mendatangai orang pertama yang terkena kusta, dan bertanya, ‘Apa yang paling engkau dambakan?’ Ia menjawab, ‘Warna kulit yang bagus, dan sembuhnya penyakit yang aku derita dan menyebabkan orang lain memperolok-olokku.’ Spontan malaikat tersebut mengusapnya, dan sekejap penyakitnya sembuh, dan ia diberi warna kulit yang bagus. Selanjutnya, malaikat itu kembali bertanya kepadanya, ‘Harta apa yang paling engkau sukai?’ Ia menjawab, ‘Unta atau sapi’, –Ishaq perawi hadits ini ragu- maka ia diberi seekor unta bunting, dan malaikat itu berdoa untuknya, ‘Semoga Allah meberkahi untamu.’
Selanjutnya, malaikat itu mendatangi orang yang berkepala botak, dan bertanya kepadanya, ‘Apa yang paling engkau dambakan?’ Ia menjawab, ‘Rambut yang indah, dan sembuhnya penyakit yang aku derita dan menyebabkan orang lain memperolok-olokku.’ Spontan malaikat tersebut mengusapnya, dan sekejap penyakitnya hilang, serta ia dikarunia rambut indah. Selanjutnya, malaikat itu kembali bertanya, ‘Harta apa yang paling engkau sukai?’ Ia menjawab, ‘Sapi atau unta’, maka ia diberi sapi bunting, dan malaikat itu berdoa untuknya, ‘Semoga Allah memberkahi sapimu.’
Selanjutnya, malaikat itu mendatangi orang yang buta, dan bertanya kepadanya, ‘Apa yang paling engkau dambakan?’ Ia menjawab, ‘Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku bisa melihat orang lain.’ Lalu malaikat itu mengusapnya, dan Allah-pun mengembalikan penglihatannnya. Selanjutnya, malaikat itu bertanya kepadanya, ‘Harta apa yang paling engkau dambakan?’ Ia menjawab, ‘Kambing.’ Dan iapun segera diberi seekor kambing bunting.
Tidak selang berapa lama, unta, sapi, dan kambing tersebut beranak pinak sehingga orang pertama memiliki satu lembah unta, orang kedua memiliki satu lembah sapi dan orang ketiga memiliki satu lembah kambing.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan ceritanya dengan bersabda, “Selang beberapa lama, malaikat itu dengan rupa yang sama dengan rupanya disaat mengobati ketiganya, orang yang dahulu menderita kusta, dan berkata, ‘Aku adalah orang miskin, sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal, sehingga saat ini aku tidak mungkin dapat sampai ke tujuanku, kecuali dengan pertolongan Allah, lalu dengan pertolonganmu. Demi Zat yang telah memberimu warna yang elok, kulit halus, dan harta yang melimpah, aku minta kepadamu seekor unta, untuk menjadi bekalku melanjutkan perjalanan.’ Orang itu menjawab, ‘Tanggunganku banyak sekali.’ Mendengar jawaban lelaki itu, malaikat tersebut berkata, ‘Seakan aku pernah mengenalmu. Bukankah dahulu engkau menderita kusta, sehingga dijauhi oleh masyarakat, dan melarat. Selanjutnya Allah ‘Azza wa Jalla mengaruniaimu kekayaan?’ Lelaki itupun menjawab, ‘Sesungguhnya harta ini aku warisi secara turun-temurun dari nenek moyangku.’ Mendengar jawaban yang demikian, malaikat itupun berkata, ‘Jikalau engkau berbohong, semoga Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan ceritanya dengan bersabda, ‘Kemudian dengan rupa yang sama dengan rupanya di saat mengobati ketiganya, malaikat itu mendatangi orang yang dahulu berkepala botak. Iapun berkata seperti yang ia katakan kepada orang pertama, dan lelaki itupun menjawab permintaan malaikat seperti jawaban orang pertama, sehingga malaikat itupun berkata, ‘Bila engkau berdusta, semoga Allah mengembalikanmu kepada keadaanmu semula.”
Selanjutnya dengan rupa yang sama dengan rupanya di saat mengobati ketiganya, malaikat itu mendatangi orang yang dahulu buta, dan berkata, ‘Aku adalah orang miskin, yang sedang dalam perjalanan, dan kehabisan bekal, sehingga aku tidak bisa sampai pada tujuanku, kecuali dengan pertolongan Allah, kemudian dengan pertolonganmu. Demi Zat yang telah mengembalikan penglihatanmu, aku meminta seekor kambing untuk menjadi bekal perjalananku.’ Mendengar permintaan ini, lelaki itu menjawab, ‘Dahulu aku buta, kemudian Allah kembalikan penglihatanku, maka ambillah dari kambingku sesuka hatimu, dan sisakan darinya sesuka hatimu. Sungguh demi Allah, aku tidak berkeberatan dengan kambing yang engkau ambil di jalan Allah.’ Mendengar jawaban santun ini, malaikat itu berkata kepadanya, ‘Jagalah hartamu, sesungguhnya kalian telah diuji, dan sesungguhnya Allah telah meridhaimu, dan murka kepada dua sahabatmu.’” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).
Bagaimana nasib lamunan dan angan-angan Anda saudaraku! Mungkinkah lamunan Anda dahulu telah hanyut oleh lamunan dan angan-angan Anda yang lebih baru? Semoga tidak.
Demikianlah salah satu cara untuk mengetahui siapa sejatinya diri kita. Semoga Allah Ta’ala mengampuni kekhilafan kita dan membimbing jalan hidup kita, sehingga hati kita selaras dengan lahir kita.
Wallahu Ta’ala a’alam.

Penulis: Ustadz Dr. Muhammad Arifin  Baderi, M.A.
Leia Mais

Bagaimana Agar Saya Bisa Ikhlas di Setiap Amal?

 

Oleh Dr. Abdul Muhsin Al Qasim
Ketahuilah setan akan senantiasa menggoda manusia untuk merusak amal shalihnya. Dengan demikian, seorang mukmin akan senantiasa berjihad dengan musuhnya, iblis, sampai dia menemui Rabb-nya di atas keimanan kepada-Nya dan keikhlasan di setiap amal yang dikerjakannya. Diantara faktor yang dapat mendorong seorang untuk berlaku ikhlas adalah sebagai berikut,
  • Berdo’a
Hidayah berada di tangan Allah dan hati para hamba berada di antara dua jari Allah, Dia membolak-balikkannya sesuai kehendak-Nya. Oleh karena itu, mohonlah perlindungan kepada-Nya, Zat yang ditangan-Nya-lah hidayah berada, tampakkanlah hajat dan kefakiranmu kepada-Nya. mintalah selalu kepada-Nya agar Dia memberikan keikhlasan kepadamu. Do’a yang sering dipanjatkan oleh Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu adalah do’a berikut,
اللهم اجعل عملي كلها صالحا, واجعله لوجهك خالصا, و لا تجعل لأحد فيه شيئا
“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang shalih, ikhlas karena mengharap Wajah-Mu, dan janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk siapapun.”
  • Menyembunyikan Amal
Amal yang tersembunyi -dengan syarat memang amal tersebut patut disembunyikan-, lebih layak diterima di sisi-Nya dan hal tersebut merupakan indikasi kuat bahwa amal tersebut dikerjakan dengan ikhlas.
Seorang mukhlis yang jujur senang menyembunyikan berbagai kebaikannya sebagaimana dia suka apabila keburukannya tidak terkuak. Hal ini sebagaimana diutarakan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ الإِمَامُ الْعَادِلُ ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِى الْمَسَاجِدِ ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِى اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّى أَخَافُ اللَّهَ . وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah ta’ala dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. mereka adalah seorang pemimpin yang adil; seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah; seorang pria yang hatinya senantiasa terpaut dengan masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah di atas kecintaan kepada-Nya; seorang pria yang diajak (berbuat tidak senonoh) oleh seorang wanita yang cantik, namun pria tersebut mengatakan, “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”; seorang pria yang bersedekah kemudian dia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu aa yang telah disedekahkan oleh tangan kanannya; seorang pria yang mengingat Allah dalam keadaan sunyi dan air matanya berlinang.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Bisyr ibnul Harits mengatakan, “Janganlah engkau beramal untuk diingat. Sembunyikanlah kebaikan sebagaimana engkau menyembunyikan keburukan.
Shalat nafilah yang dikerjakan pada malam hari lebih utama daripada shalat sunnah pada siang hari, demikian pula beristighfar di waktu sahur daripada waktu selainnya, dikarenakan pada saat itu merupakan waktu yang lebih mendukung untuk menyembunyikan dan mengikhlaskan amal.”
  • Melihat Amal Orang Shalih yang Berada di Atasmu
Janganlah anda memperhatikan amalan orang yang sezaman denganmu, yaitu orang berada di bawahmu dalam hal berbuat kebaikan. Perhatikan dan jadikanlah para nabi dan orang shalih terdahulu sebagai panutan anda. Allah ta’ala berfirman,
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهِ قُلْ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ هُوَ إِلا ذِكْرَى لِلْعَالَمِينَ (٩٠)
“Mereka Itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran). Al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat.” (Al An’am: 90).
Bacalah biografi para ulama, ahli ibadah, dan zuhhad (orang yang zuhud), karena hal itu lebih mampu untuk menambah keimanan di dalam hati.
  • Menganggap Remeh Amal
Penyakit yang sering melanda hamba adalah ridha (puas) dengan dirinya. Setiap orang yang memandang dirinya sendiri dengan pandangan ridha, maka hal itu akan membinasakannya. Setiap orang yang ujub akan amal yang telah dikerjakannya, maka keikhlasan sangat sedikit menyertai amalannya, atau bahkan tidak ada sama sekali keikhlasan dalam amalnya, dan bisa jadi amal shalih yang telah dikerjakan tidak bernilai.
Sa’id bin Jubair mengatakan, “Seorang bisa masuk surga berkat dosanya  dan seorang bisa masuk neraka berkat kebaikannya. Maka ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Sa’id menjawab, “Pria tadi mengerjakan kemaksiatan namun dirinya senantiasa takut akan siksa Allah atas dosa yang telah dikerjakannya, sehingga tatkala bertemu Allah, Dia mengampuninya dikarenakan rasa takutnya kepada Allah. Pria yang lain mengerjakan suatu kebaikan, namun dia senantiasa ujub (bangga) dengan amalnya tersebut, sehingga tatkala bertemu Allah, dia pun dimasukkan ke dalam neraka Allah.”


  • Khawatir Amal Tidak Diterima
Anggaplah remeh setiap amal shalih yang telah anda perbuat. Apabila anda telah mengerjakannya, tanamkanlah rasa takut, khawatir jika amal tersebut tidak diterima.
Diantara do’a yang dipanjatkan para salaf adalah,
اللهم إنا نسألك العمل الصالح و حفظه
“Ya Allah kami memohon kepada-Mu amal yang shalih dan senantiasa terpelihara.”
Diantara bentuk keterpeliharaan amal shalih adalah amal tersebut tidak disertai dengan rasa ujub dan bangga dengan amal tersebut, namun justru amal shalih terpelihara dengan adanya rasa takut dalam diri seorang bahwa amal yang telah dikerjakannya tidak serta merta diterima oleh-Nya. Allah ta’ala berfirman,
وَلا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَى مِنْ أُمَّةٍ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ (٩٢)
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.” (An Nahl: 92).
Ibnu Katsir mengatakan, ["Mereka menunaikan sedekah, namun hati mereka takut dan khawatir, bahwa amalan mereka tidak diterima di sisi-Nya. mereka takut karena (sadar) mereka tidak menunaikan syarat-syaratnya secara sempurna. Imam Ahmad dan Tirmidzi telah meriwayatkan hadits dari Ummul Mukminin, 'Aisyah radhiallahu 'anhu. Dia bertanya kepada rasulullah, "Wahai rasulullah, mengenai ayat,
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ (٦٠)
"Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka." (Al Mukminun: 60).
Apakah mereka yang tersebut dalam ayat itu adalah orang-orang yang melakukan tindak pencurian, perzinaan, dan meminum khamr, karena mereka takut kepada Allah (atas kemaksiatan yang telah dikerjakannya)? Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun menjawab, "Bukan, wahai putri ash Shiddiq. Akan tetapi, mereka adalah orang yang menunaikan shalat, puasa, dan sedekah, namun mereka khawatir apabila amalan tersebut tidak diterima oleh-Nya." Keikhlasan memerlukan mujadahah (perjuangan) yang dilakukan sebelum, ketika, dan setelah beramal.]
  • Tidak Terpengaruh Perkataan Manusia atas Amalan yang Telah Dikerjakan
Seorang yang diberi taufik oleh Allah ta’ala tidaklah terpengaruh oleh pujian manusia apabila mereka memujinya atas kebaikan yang telah dilakukannya. Apabila dia mengerjakan ketaatan, maka pujian yang dilontarkan oleh manusia hanya akan menambah ketawadhu’an dan rasa takut kepada Allah. Dia yakin bahwa pujian manusia kepada dirinya merupakan fitnah baginya, sehingga dia pun berdo’a kepada Allah ta’ala agar menyelamatkan dirinya dari fitnah tersebut. Dia tahu bahwa hanya Allah semata, yang pujian-Nya bermanfaat dan celaan-Nya semata yang mampu memudharatkan hamba.
Dia menempatkan manusia layaknya penghuni kubur yang tidak mampu memberikan manfaat kepada dirinya dan tidak mampu menolak bahaya dari dirinya. Ibnul Jauzi mengatakan,
أن ترك النظر إلى الخلق و محو الجاه من قلوبهم بالعمل و إخلاص القصد و ستر الحال هو الذي رفع من رفع
["Meninggalkan perhatian makhluk dan tidak mencari-cari kedudukan di hati mereka dengan beramal shalih, mengikhlaskan niat, dan menyembunyikan amal merupakan faktor yang mampu meninggikan derajat orang yang mulia."][1]
  • Sadar bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka
Apabila hamba mengetahui manusia yang menjadi faktor pendorong untuk melakukan riya akan berdiri bersamanya di padang Mahsyar dalam keadaan takut dan telanjang,dia akan mengetahui bahwasanya memalingkan niat ketika beramal kepada mereka tidaklah akan mampu meringankan kesulitan yang dialaminya di padang Mahsyar. Bahkan mereka akan mengalami kesempitan yang sama dengan dirinya.
Apabila anda telah mengetahui hal itu, niscaya anda akan mengetahui bahwa mengikhlaskan amal adalah benar adanya, tidak sepatutnya amalan ditujukan kecuali kepada Zat yang memiliki surga dan neraka.
Oleh karena itu, seorang mukmin wajib meyakini bahwa manusia tidaklah memiliki surga, sehingga mereka mampu memasukkan anda ke dalamnya. Demikian pula, mereka tidaklah mampu untuk mengeluarkan anda dari neraka apabila anda meminta mereka untuk mengeluarkan anda. Bahkan apabila seluruh umat manusia, dari nabi Adam hingga yang terakhir, berkumpul dan berdiri di belakang anda, mereka tidaklah mampu untuk menggiring anda ke dalam surga meski selangkah. Dengan demikian, mengapa anda mesti riya di hadapan mereka, padahal mereka tidak mampu memberikan apapun kepada anda?
Ibnu Rajab mengatakan,
من صلى وصام وذكر الله يقصد بذلك عرض الدنيا فإنه لا خير له فيه بالكلية لأنه لاتقع في ذلك لصاحبه لما يترتب عليه من الإثم فيه ولا لغيره
“Barangsiapa yang berpuasa, shalat, dan berzikir kepada Allah demi tujuan duniawi, maka amalan itu tidak mendatangkan kebaikan baginya sama sekali. Seluruh amal tersebut tidak bermanfaat bagi pelakunya dikarenakan mengandung dosa (riya), dan (tentunya amalan itu) tidak bermanfaat bagi orang lain.”[2]
Kemudian, anda tidak akan mampu memperoleh keinginan anda dari manusia yang menjadi tujuan riya yang telah anda lakukan, yaitu agar mereka memuji anda. Bahkan mereka akan mencela anda, menyebarkan keburukan anda di tengah-tengah mereka, dan tumbuhlah kebencian di hati mereka kepada anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يراء يراء الله به
“Barangsiapa yang berbuat riya, maka Allah akan menyingkap niat busuknya itu di hadapan manusia” (HR. Muslim).
Demikianlah akibat orang yang riya. Namun, apabila anda mengikhlaskan amal kepada-Nya, niscaya Allah dan makhluk akan mencintaimu. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا (٩٦)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah[911] akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih saying (kecintaan)” (Maryam: 96).
  • Ingatlah Anda Sendirian di Dalam Kubur
Jiwa akan merasa tenang dengan mengingat perjalanan yang akan dilaluinya di akhirat. Apabila hamba meyakini bahwa dirinya akan dimasukkan ke dalam liang lahat sendiri, tanpa seorang pun menemani, dan tidak ada yang bermanfaat bagi dirinya selain amal shalih, dan dia yakin bahwa seluruh manusia,  tidak akan mampu menghilangkan sedikit pun, azab kubur yang diderita, maka dengan demikian hamba akan menyakini bahwa tidak ada yang mampu menyelamatkannya melainkan mengkihlaskan amal kepada Sang Pencipta semata. Ibnul Qayyim mengatakan,
صدق التأهب للقاء الله من أنفع ما للعبد وأبلغه في حصول استقامته فإن من استعد للقاء الله انقطع قلبه عن الدنيا وما فيها ومطالبها
["Persiapan yang benar untuk bertemu dengan Allah merupakan salah satu faktor yang paling bermanfaat dan paling ampuh bagi hamba untuk merealisasikan keistiqamahan diri. Karena setiap orang yang mengadakan persiapan untuk bertemu dengan-Nya, hatinya akan terputus dari dunia dan segala isinya."][3]

Diterjemahkan dari Khutuwaat ilas Sa’adah karya Dr. Abdul Muhsin Al Qasim (Imam dan Khatib Masjid Nabawi serta Hakim di Pengadilan Umum).

Penerjemah Ustadz Muhammad Nur Ichwan Muslim
Buaran Indah, Tangerang, 1 Rajab 1431 H.
Leia Mais

Sifat Jahiliyah

        Masa jahiliyah seperti yang pernah terjadi di jazirah Arab belasan abad yang silam memang telah berlalu, namun demikian pada dasarnya pemikiran akan selalu ada dan setiap kaum itu ada pewarisnya. Maka meskipun Abu Jahal dan Abu Lahab serta antek-anteknya telah tiada, akan tetapi tidak menutup kemungkinan gaya dan karakter mereka masih melekat pada sebagian ummat yang hidup di masa ini.

Syaikh Muhammad at-Tamimi, seorang imam dakwah tauhid di masanya, telah menyebutkan lebih dari seratus karakteristik jahiliyah yang kita semua diperintahkan untuk menyelisihinya. Karena keterbatasn tempat maka dalam kesempatan ini hanya kami sebutkan sebagiannya saja. Di antara yang terpenting untuk diketahui adalah sebagai berikut:

1.Syirik Dalam Beribadah

Orang-orang jahiliyah melakukan syirik atau penyekutuan di dalam beribadah dan berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala. Di samping memohon kepada Allah subhanahu wata'ala mereka juga memohon kepada orang orang shaleh yang telah mati, mereka meminta syafaatnya di sisi Allah dengan persangkaan bahwa Allah dan orang-orang shalih tersebut menyintai hal itu. Allah subhanahu wata'ala telah berfirman, artinya,
"Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak pula kemanfa'atan, dan mereka berkata, "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". (QS.Yunus:18).

Di dalam ayat lain disebutkan, artinya,
"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". (QS.az-Zumar:3)

Kemusyrikan semacam ini merupakan masalah paling besar yang diingkari oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau mengajarkan keikhlasan (pemurnian/tauhid) dalam beribadah hanya kepada Allah subhanahu wata'ala semata. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberitahukan bahwa agama yang beliau bawa adalah agama seluruh rasul, dan Allah subhanahu wata'ala tidak akan menerima kecuali orang yang ikhlas. Juga menjelaskan bahwa siapa saja yang melakukan kesyirikan dengan dasar istihsan (menganggap baik) maka Allah subhanahu wata'ala mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya adalah neraka.

Masalah inilah yang menjadi garis pemisah antara seorang muslim dengan seorang kafir, dan dengan sebab itulah terjadi perseteruan antara tauhid dengan syirik. Dan untuk inilah (memerangi kesyirikan) Allah subhanahu wata'ala mensyari'atkan jihad, sebagaimana difirmankan, artinya,
"Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah." (QS. al-Anfal:39)

2.Bercerai Berai Dalam Agama

Di antara sifat jahiliyah adalah bercerai berai (tafarruq) dalam agama, sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wata'ala, artinya,
"Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan.Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (QS. 30:31-32)

Demikian pula dalam urusan dunia, mereka juga berpecah belah, dan masing-masing memandang diri mereka yang paling benar. Maka datanglah Islam menyeru untuk bersatu dalam agama, sebagaimana difirmankan oleh Allah subhanahu wata'ala, artinya,
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu, "Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya." (QS. Asy-Syura:13)

Kita dilarang untuk meniru-niru mereka dan dilarang berpecah belah. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya,
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat." (QS.Ali Imran:105)

Dalam ayat sebelumnya disebutkan, artinya,
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai." (QS. Ali Imran:103)

3.Tidak Menaati Ulil Amri

Menurut mereka, menyelisihi ulul amri (pemegang urusan ummat, red) dan tidak menaati mereka merupakan keutamaan dan kemuliaan. Sedangkan mendengarkan dan taat kepada waliyul amri adalah kerendahan dan kehinaan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk mendengarkan dan taat kepada ulul amri,bersabar atas kezhaliman penguasa dan memberikan nasehat kepada mereka. Beliau sangat menekankan itu, menjelaskannya serta mengulang-ulanginya.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya,
"Sesungguhnya Allah ridha pada kalian dalam tiga hal; "Jika kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan dengan sesuatu apapun; Jika kalian berpegang teguh dengan tali Allah dan tidak berpecah belah; dan jika kalian saling memberi nasehat kepada orang yang diserahi oleh Allah untuk memegang urusan kalian." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Berbagai problem yang dihadapi manusia baik dalam masalah agama ataupun keduniaan tidak lain disebabkan karena adanya masalah dalam tiga hal ini, atau salah satu dari ketiganya.

3.Membangun Agama di Atas Taqlid

Bahwa agama orang jahiliyah sebagian besarnya dibangun di atas landasan taqlid (ikut-ikutan), dan ini merupakan kaidah terbesar seluruh orang kafir baik yang dulu maupun di masa kini, sebagaimana difirmankan Allah subhanahu wata'ala, artinya,
"Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, "Sesungguh nya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguh nya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka". (QS.az-Zukhruf:23)

Dalam ayat lainnya disebutkan, artinya,
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab, "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakan nya".Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?" (QS. 31:21)

Oleh karena itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam datang dengan menyerukan firman Allah subhanahu wata'ala, artinya,
"Katakanlah, "Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu." (QS.Saba':46)

Juga firman Allah subhanahu wata'ala, artinya,
"Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padanya)." (QS. Al-A'raf:3)

5. Bangga dengan Banyaknya Pengikut

Di antara prinsip yang dipegang olah kaum jahiliyah adalah merasa bangga dan terlena dengan banyaknya jumlah mereka, dan mereka menjadikanya sebagai hujjah atas kebenaran sesuatu. Dan sebaliknya mereka berhujjah bahwa yang batil adalah segala sesuatu yang asing bagi mereka dan sedikit pengikutnya.

6. Mengukur Kebatilan dengan Orang Lemah

Orang jahiliyah menganggap bahwa segala sesuatu yang pengikut nya orang-orang lemah adalah kebatilan. Mereka mengatakan sebagaimana di dalam firman Allah subhanahu wata'ala, artinya,
"Mereka berkata, "Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?"

Mereka juga menggunakan qiyas yang keliru dan mengukur kebatilan dengan kecerdasan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala,
"Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, "Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja ." (QS.Hud:27)

Sumber: "Masailul Jahiliyyah Allati Khalafa fiha Rasulullah Ahlal Jahiliyyah" Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. (KM)

Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin

--------
sumber : alsofwah.or.id
Leia Mais

Bila Al Qur'an bisa Bicara





"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya."
(QS Al A'raaf [7] : 36). Bila Al Qur'an bisa bicara!
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...
Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selama melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan biarkan aku sendiri....
Dalam bisu dan sepi....

"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"
Leia Mais

Followers

 

Islam itu Indah dan Menentramkan

Ingatlah 5 sebelum datangnya 5 yakni: 1). Kehidupanmu sebelum datang matimu 2). Kesehatanmu sebelum datang sakitmu 3). Waktu luangmu sebelum datang kesibukanmu 4). Masa mudamu sebelum datang masa luangmu 5). Kekayaanmu sebelum datang kemiskinanmu

by Moslem Power andyrcm